Ketika Aku Tersadar Disaat Semua Rasa Terlewatkan

Malampun mulai mencekam

Dimana tidak ada lagi genggaman

Dimana semua pemndangan menjadi suram

Dimana semua perhatian terabaikan

Kamupun kembali ada

Dimana semuanya tak sama

Dimana semuanya menjadi beda

Dimana kamu sudah bersama dia

Akupun tersadar

Cintaku untukmu belum pudar

Rasaku untukmu belum hambar

Lalu hatiku kembali terbuka lebar

Ketika Sebuah Bungkam Terungkapkan

Sepi pun menyapa

Berharap angan akan tercipta

Seseorang yang disana

Yang aku cintai apa adanya

Semakin lama aku diam bersembunyi

Semakin aku tau siapa aku disini

Seorang pecinta dalam hati

Seorang yang mencintaimu tanpa kamu sadari

Seiring waktu yang terus hidup berjalan

Akan terbuka semua yang disembunyikan

Dan akan berbicara tentang apa yang dibungkamkan

Semua diam yang aku pertahankan

Ketika waktuku belum tiba

Ketika aku belum siap segalanya

Kamu mengetahuinya dengan sengaja

Kamu mengetahui semuanya

Semuanya sia-sia

Apa yang kupertahankan

Apa yang aku bungkam

Semuanya sia-sia

Dan aku tidak tau harus berkata apa

Karena aku belum siap segalanya

Dan masih diam yang aku hidupkan

Karena aku takut semuanya akan sirna

Sebuah Sia-Sia Tidak Akan Sia-Sia Jika Kamu Menikhlaskannya.

Di keheningan malam aku terdiam

Hanya ada aku dan sekelompok kehidupan malam

Menanti sebuah kenyataan, seorang idaman

Menunggu datangnya seorang pujaan

Bulan malam ini tidak nampak

Bintangpun hanya beberapa

Karena segumpal awan menutupinya

Mengembalikan cahaya ke peraduannya

Tidak apa rasa rinduku kusimpan

Tak masalah rasa cintaku terabaikan

Karena aku tau tidak ada yang dirugikan

Tidak ada yang disia-siakan

Penantian Tak Pasti

Mungkinkah aku dan kamu bersama lagi
Mungkinkah aku dan kamu menjadi kita
Mungkinkah semua terukir kembali
Mungkin sudah terlambat

Angan di pikiran sudah terbang melayang
Dia terbang bersama kenangan yang tak akan terlupakan
Menguap menjadi sebuah mimpi
Lalu menjadi kenyataan buruk

Harapan indahku terbang
Menjadi sebuah hembusan mati
Saat itu pipiku terasa hangat
saat air mata tak tertahankan

Kamu mengalir bersamanya
mengalir menjadi sungai masalalu
Saat aku mengejarmu, kamu telah bersama laut
Lalu hilang....

Tapi bagiku, menunggumu adalah keyakinan
menantimu adalah suatu kewajiban
Kembalilah kemari, aku setia menanti walau halangan tak kunjung henti
Aku tetap menanti, menunggumu di sini

Penantian

Aku dan keindahan malam
Aku menantimu denganya, dengan dewi malam
Aku menunggu waktu itu tiba
Waktu kembalinya aku dan kamu seperti dulu

Setiap malam, Bulan mewakili indahnya matamu
Aku memandangnya tulus dengan senyuman
Akhirnya aku merindukanmu....
Aku merindukan kasih sayang yang kau berikan untukku

Aku duduk di bawah sinarnya
Menunggu datangnya sebuah kenyataan
Menunggu harapan menjadi kenyataan
Menunggu kamu untuk datang kembali
Menunggumu memberi seikat pelukan hangat

Kenangan Yang Terluka

kau datang menyembuhkan luka
kau datang membawa cinta
semuanya datang tiba-tiba

nyaman saat aku berada di dekatmu
nyaman saat aku bersamamu
walau hanya sebentar
tapi mampu memberi beribu kenangan

luka, perih....
hanya itu yang kurasakan saat ini
saat aku mulai percaya padamu
kamu menghilang
saat aku jatuh hati padamu
kamu pergi begitu saja

di mana kamu saat ini
di mana kamu saat aku membutuhkanmu
di mana kamu yang dulu
di mana kamu yang selalu ada untukku

kau datang hadirkan luka
walau indah diawalnya
tapi semua itu mudah saja aku maafkan
karena apa? karena cinta

Hidup Kembali

Setiap detiknya aku menunggu
Aku menunggu datangnya waktu itu
Disaat bertemunya aku denganmu

Waktu berjalan seperti menggambar dengan canting
Begitu lama aku menunggu
Akhirnya, kuberanikan diri untuk ketuk pintu itu
Kau keluar dengan gaun itu
Layaknya langit dikala senja, begitu indah

Saat aku begitu dekat denganmu
Aku merasakan surga di sekelilingku
Saat kau peluk tubuh ini
Aku merasa hidup kembali